Beranda

Total Tayangan Halaman

Senin, 18 Juli 2011

Yang Fitri, Yang Dinanti

Lagi ngumpul-ngumpul bareng akhawat, eh nemu majalah lama yang bagus banget isinya. Satu puisi kerenpun akhirnya tersalin lengkap dalam my journal. Yah, tentang fitri (kesucian) di bulan Syawal. Pengobat kerinduan.

Bayang Fitri
Ahmad Ridwan


Kubayangkan
Gadis kecil cantik berseri
Santri teladan pondok Pak Haji
Ceria di hari nan fitri
Ke tanah lapang riang berlari
Sepatu putih jilbab rapi
Bergerak indah
Digerai angin pagi

Fitri…
Sekejap waktu berganti
Usai sholat mencari-cari
Si miskin yang terlilit perih
Du’afa yang tertatih-tatih
Uang di tangan habislah terbagi
Tak lupa
Satu tangan tersembunyi
Senantiasa bila memberi

Fitri
Di hari nan fitri
Betapa pelajaran kau beri
Keras menghujam angkuh nurani
Menggugah yang lupa diri
Bagaimana hidup dijalani
Mengapa harus berinteraksi
Sejalan tuntunan Nabi
Sedikit yang kau bagi
Ketulusan memaknai
Naluri beramal sejak dini
Hasrat ibadah tak tertawar lagi
Kelak… jadilah contoh sekeliling ini
Pada yang masih sholat setahun sekali
Pada yang masih benci orang mengaji
Pada yang masih beramal tak mau sembunyi
Menunggu wartawan televisi
Demi terlihat seantero negeri

Kubayangkan…
Gadis kecil putri Bu Haji
Memandang haru euphoria Idul Fitri
Sayang… belum jua kutemui
Semua masih ilusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar