Kami berada di sini, Kekasihku, kesaksian-Mu
Kami meminta perlindungan dari pesona-Mu
Semoga Engkau memberiku apa yang ingin aku raih
Rengkuh, gapai sebagai titik akhir makna hidupku
O, Engkau Tuhan langit dan bumi yang bersinar
Ketika kami redup dalam simpuh-Mu
Sebagaimana Engkau bersinar di depan para malaikat
Dan setan remuk bentuk dari api-Mu
Aku adalah bentuk turun Adam hadir dalam, wicara-Mu
Engkau telah memberiku kesaksian-Mu
Ketika mereka menangkap, menuduh, dan mencemoohkanku
Aku hanya sendiri mengarungi waktu laut-Mu
Dalam bentuk yang indah dan menakjubkan
Aku rela disiksa oleh tangan-tangan besi
Untuk mengucapkan perkataan yang memberiku kehidupan
Aku rela ditawan, dipenjara, diadili dan kemudian dihukum cambuk
Darahku mengalir bagai gurun, ditengah gelombang sungai Tigris
Tidak, tidak mungkin aku menyembunyikan-Mu dari jiwaku
Untuk memiliki-Mu semata. Aku rela hilang bentuk wujudku.
Aku menangis kepada-Mu, bukan untuk diriku sendiri
Tetapi bagi jiwa-jiwa yang merindukan-Mu, yang saksinya
Aku sendiri, sekarang sampai kepada-Mu, Saksi Keabadian
Ucapan Abu Mansur Al-Hallaj, sesaat ketika berada di tiang gantungan. Diwan Al-Hallaj, ed. L. Massignon, Penerbit Syahbi halaman 34.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar