Bismillahirrahmanirrahim.
Bloggie gimana kabarnya?
Gak kerasa kita udah mencapai pertengahan Muharram aja. Sebenarnya aku punya banyak cerita, tapi gak sempat aja nulisnya, hehe... Tapi kalo yang ini wajib buat dibagi dan gak enak buat disimpan sendiri.
Cerita tentang hijrah itu sesuatu banget buat aku. 2 minggu lalu ditelpon sama panitia acara di sebuah kampus dan diminta buat bicara tentang masalah ini. Ya Allah, berasa sesuatu, karena diri ini jauh dari sempurna.
Akhirnya jadi berkaca, sesungguhnya aku berdiri di sana bukan berarti menjadi muslimah yang paling baik atau paling shalihah, karena aku juga pernah melampaui batas terhadap diri sendiri. Seandainya menyampaikan kebenaran menunggu sempurna dulu, maka tidak ada yang akan sanggup kecuali Rasulullah SAW saja. Ya, emang kita mesti menjalankan apa yang kita sampaikan, tapi saat ada ilmu baru yang harus kita sampaikan, bukankah itu adalah sebuah pertanda bahwa Allah memberikan tambahan suntikan vitamin agar kita segera lebih baik dengan mempraktekkannya?
Dear, coba kamu bayangin saat punya kamar kayak gini. Nyaman gak sih?
Pasti segera berbenah biar rapi kayak gini, donk.
Nah, segitu rapinya kita ingin ruang spasial yang ada di antara kita, kenapa tidak dengan hati dan iman kita? Maka bukankah perlu dengan sebuah proses yang namanya HIJRAH?
Ibnu Qayyim menyampaikan bahwa ada dua makna dari hijrah.
Pertama, hijrah dengan hati menuju Allah dan Rasul-Nya, dan hukumnya fardhu ‘ain alias wajib per individu kita.
Kedua, hijrah dengan badan dari negeri kafir menuju negara Islam, dan itu perlu diperjuangkan.
Lalu, apa lagi yang kita tunggu?
Saat kita merasa hidup kita kayaknya cuman buat dunia, tanpa ingat kita mau kemana.
Kayak lagunya Axel & Sean :) Check this out.
Trus, apa aja sih yang musti kita siapkan?
Terakhir, ada puisi kultweet yang ditulis sama Febrianti Almeera buat kita renungin.
1. Tidak terlahir langsung taat, melainkan penuh pencarian dan sempat tersesat. Itulah #MuslimahHijrah :)2. Terseret arus kehidupan mayoritas yang tidak sadar kehilangan arah. Terus saja berjalan sok gagah. Ya, pernah. #MuslimahHijrah3. Merasa paling hebat, penuh obsesi, tak lelah mengejar mimpi, tapi tak paham setiap diri pasti akan kembali :) #MuslimahHijrah4. Yang penting eksistensi, menunjukkan siapa saya. Saya luar biasa. Tak sadar siapa yang sesungguhnya memampukan. #MuslimahHijrah5. Sibuk dengan luka dan kecewa atas sesuatu yang tak lagi jadi milik. Tak tau sejatinya memang tak ada yang kita miliki. #MuslimahHijrah6. Pernah masuk ke satu fase yang isinya cuma cinta. Tiba-tiba menjadi dewasa sebelum waktunya :) #MuslimahHijrah7. Menyelami siklus kenalan - temenan - pacaran - putus - musuhan. Mengaku kapok, tapi terus berulang :)) #MuslimahHijrah8. Tentu kalau ingat sekarang, jadi malu rasanya pernah demikian. Tapi itulah pengalaman. Ia memberi pelajaran :)9. Sekarang tentu harus tau. Mustahil mengharapkan pernikahan yang suci, melalui jalan yang tidak Allah ridhoi, kan? :) #MuslimahHijrah10. Merasa khawatir jadi minoritas karena tak sama dengan orang kebanyakan. Lupa kalau hidup ini cuma tempat persinggahan. #MuslimahHijrah11. Kalau aku, bahkan pernah eksplorasi diri mulai jadi modern dancer sampai jadi cheerleaders. Hehehe.. #MuslimahHijrah12. Ya pokoknya jadi apa saja, asal gairah mudanya tersalurkan. Coba ini dan itu, meski tak punya tujuan. #MuslimahHijrah13. Pakaian juga demikian. Pernah masuk ke fase kurang bahan, hingga kekecilan. Aneh juga dulu tak pernah kedinginan :) #MuslimahHijrah14. Ya itulah.. tak terlahir langsung taat, melainkan pernah tersesat. Sampai akhirnya skenario Allah hadir dengan tepat. #MuslimahHijrah15. Skenario-Nya berbeda tiap orang. Ya begitulah kalau Allah sudah sayang. Diarahkan ke kebaikan sebelum sang hamba pulang. #MuslimahHijrah16. Masa lalu sekelam apapun, tidak akan pernah mendiskualifikasi masa depan yang masih suci :') #MuslimahHijrah17. Asal mau bertaubat, tak ada kata terlambat. Asal mau berbenah, tetap berkesempatan mendapat cerah :') #MuslimahHijrah18. Tentu tak mudah bagi siapapun #MuslimahHijrah untuk memulai sebuah langkah. Setapak demi setapak.. selangkah demi selangkah..19. Mulai dari berkerudung. Ya, sesuatu yg sederhana, yg sering terlupakan, pdhl jelas Allah perintahkan untuk dikenakan :) #MuslimahHijrah20. Menggantikan "Kelakuan belum bener, malu kalau dikerudung".. dengan "Bismillah, yang tampak dulu, akhlak mengikuti" :') #MuslimahHijrah21. Mengenyahkan rasa belum pantas, belum siap, belum yakin, dengan membangun keyakinan Allah pasti memampukan :') #MuslimahHijrah22. Mulai membangun keyakinan.. kehidupan ini terlalu singkat untuk dihabiskan tanpa persiapan bekal 'pulang' #MuslimahHijrah23. Tidak mau menjadi manusia yang tak membawa apa-apa karena tak paham hakikat sebuah kehidupan ini hanya dipinjamkan.. #MuslimahHijrah24. Memilih jalan baru yang awalnya asing. Dan mengawalinya dengan tersedu malu. Malu pernah salah arah.. #MuslimahHijrah25. Tertatih melangkah menyambut diri yang baru. Yang hebat bukan sebab pangkat, tapi sebab meluruskan niat :') #MuslimahHijrah26. Mungkin kondisi tak jadi lebih baik, tapi hati jadi jauh lebih tenang. Adakah yang bisa membeli ketenangan? Tidak :) #MuslimahHijrah27. Memahami uluran tangan dan dekapan hangat berupa ampunan yang begitu luas bagi aku, kamu, dan siapapun #MuslimahHijrah :')28. Berusaha muncul ke permukaan, supaya tau.. kami #MuslimahHijrah itu ada, dan perjalanan saat ini, jauh lebih nikmat rasanya :')
Selamat hijrah menjadi pribadi yang lebih baik, yang hanya peduli ridha Rabb-Nya semata, bukan pandangan hina manusia.
With love.
subahanallah kak luar biasa
BalasHapusMaa Syaa Allah.. aku senang mba baca crta hijrah seorang muslimah :)
BalasHapus