A few weeks ago, I went to a city. Satu mobil sama seorang mahasiswi, yang lumayan 'lama' untuk menantinya berbenah. Maklum, kita pake travel, jadi harus menghormati keperluan dari penumpang yang lain juga, seharusnya.
Tiba-tiba, setelah meluncur dengan mulus, this girl bilang ke sopirnya," Bang, bisa balik lagi? Ada yang ketinggalan. Serius."
Yah, sang sopir gak enak hati dong musti balik lagi ke rumah doski dan bilang minta tolong ortunya aja buat ngantarin ke kantor.
"Mak, antarin flashdisk gue ya? Di kamar dua buah. IYA. BURUAN!!!"
Yang dicaps-lock terakhir dengan nada tinggi, sodara-sodari. Saya jadi istighfar, masak kita yang salah, ortu yang diteriakin. Ibunya lagi. Innalillah...
Bahkan seorang anak tidak selayaknya berbicara 'ah' dengan nada keras kepada orang tuanya.
Apa ndak malu ya, sama mereka yang sudah membuat kita EXIST in this world. semoga kita bisa memberikan bakti terbaik kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar