Ternyata, setelah ia memberitahukan pada sang majikan bahwa tugasnya telah selesai, majikan tadi berkata bahwa rumah itu adalah untuknya. Kecewa? Pasti. Karena ia telah membangun sesuatu yang sia-sia untuk dirinya sendiri.
Mengambil pelajaran dari kisah ini, kita memang harus berpikir untuk tidak setengah hati dalam melangkah. Tahukah kamu ruginya setengah hati itu?
Let me tell you.
Satu, membahayakan imanmu. Bayangkan saja jika sholat setengah hati, sudah capek , Allahpun tak ridho. Oalah...
Dua, kita gagal bukan karena tak mampu, tapi hanya karena kita melakukannya setengah hati.
Trus, doa ataupun amalan lainnya tak akan mustajab jika kau berdo'a tak hati-hati dan sepenuh hati.
Malah, dengan totalitas dan sepenuh hati, seserang hidup lebih panjang dari usianya. Maksudnya? Rasulullah dan para sahabatnya itu dikenang dan hidup sepanjang masa di dalam pemikiran umat Muslim dan orang-orang beriman karena apa yang mereka lakukan itu adalah dengan sepenuh hati. Mereka berdakwah dan bersungguh-sungguh menegakkan agama Allah ini.
Terakhir, Allah pasti akan menolong hamba-Nya yang berjuang dengan sepenuh hati...
So, which one do you prefer?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar