Beranda

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 November 2012

Chairperson, Great Experience

Well, to be honest, I am happy to be someone who is referred to manage a class with a different personalities of people. However, I learned much from this experience. Like that day. One of my lecturer ask me to copy a material, but because of my pain, I forgot to do that. She really got angry at me. 

Next day, I have to meet her and explain all. Fortunately, she accepted it. 

However, I have a little trauma about being victim of anger, so I try to avoid it. It can be solved and I have to face it, actually, right? So, I have to try my best to do so.


Love this and Her :) : "naMa taK bEruPa": Ukhtina RJ's order

"naMa taK bEruPa": Ukhtina RJ's order:  It is not all about Jeans..

Love her as always... Kalau kamu mau, bisa pesan, lho... 



Cek ke link tadi, deh. Ciyus, keren abis...

Senin, 26 November 2012

November… Should We Separate?


Nulisin postingan yang satu ini saya serius lagi muterin lagunya Maher Zein “MY LITTLE GIRL”. Sambil senyum-senyum gitu.
Entah kenapa bulan ini penuh dengan kisah warna-warni.
Finally, I’m home after some reasons I couldn’t make it.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan nikmat sehat tak terhingga sampai detik ini masih bisa bernafas menghirup oksigen dengan gratis. Tidak seperti hamba Allah yang lain yang barangkali tidak lagi diberikan nikmat ini lagi.
Dua minggu lalu, saya demam tinggi, namun karena masih bertekad saya bisa melalui hari dengan baik, akhirnya rasa sakit itu tidak saya pedulikan. Saya tetap datang mengajar ke sekolah, hadir rapat, usrah, tapi akhirnya tubuh saya tidak bisa kompromi lagi. Demam tinggi, ditambah bonus flu dan batuk, yang akhirnya berdarah. Dahsyat… kental banget, sampe warnanya kecoklatan.
Keterangan gambar: Hasil labor, alhamdulillah bebas virus mencurigakan :)
Saya jadi memuhasabahi diri. Sudah 3 minggu rasanya sebuah amanah yang saya coba jalankan sebaik-baiknya (I couldn’t tell you what’s that exactly, but it’s so urgent), tapi tidak ada respon yang positif. Pikiran saya jadi sedikit blank kalau begini, tapi tetap saja. Kalau berharapnya bukan sama Allah, pasti kecewa. Akhirnya saya terpaksa pulkam dan meninggalkan itu untuk sementara sambil membangun kekuatan baru, insyaallah.
Dua minggu lalu juga, saat usrah, Allah memberikan lagi teguran dan nasihat buat saya. Ia berupa KEMATIAN. Seorang ustadz yang berusia lebih kurang 50 tahun dipanggil ke haribaan Rabbi, setelah berjuang melawan penyakit yang beliau derita bertahun-tahun, komplikasi. Allah  tahu yang terbaik buat hamba-Nya. Bulan ini juga, saya kehilangan 2 orang siswa saja (1 orang di kelas saya mengajar) dan 1 orang lagi adalah seorang saudari, adik saya, partner saya, guru saya, dan seseorang yang darinya saya belajar kehidupan. Adik saya ini usianya baru 21 tahun, namun 2 bulan lalu didiagnosa kanker usus. Sempat melakukan operasi, tapi ternyata masih ada tumor yang dibiarkan. Kata dokter, bisa disembuhkan seraya menjalankan kemoterapi, tapi ternyata Allah berkata lain.
Senin itu saat mengantarkan hasil ujian anak-anak ke sekolah, saya berkesempatan melihat Mery, nama adik saya itu, untuk terakhir kalinya. Saat itu, rambutnya sudah hampir rontok keseluruhan… Allah, saya masih berharap dia segera sembuh dan bisa berkumpul dengan kami.
Dan berhari-hari selepas itu akhirnya saya mendapat kabar dari Isil, saudari saya telah memenuhi perjanjian dengan Tuhannya. Wish all the best for her, then…
Saya banyak belajar dari almarhumah. Meskipun beliau sakit, tapi selalu ceria. Kulitnya yang putih memang terlihat sangat pucat, saat harus berulangkali cuci darah dan kemo… Bibirnya kering karena kekurangan cairan dan efek kemo juga, bahkan ia harus sering minum air putih dan memaksakan diri berbicara kuat di kelas karena ingin mengajar dan bertemu anak-anak. What a lovely girl!
November ini pula, saat Idul Adha lalu, saya berkesempatan melihat Bunda lagi. Beliau sudah pulang dan harus dirawat seintensi mungkin. Dhaifnya saya, tidak bisa menjaga beliau sebaik mungkin. Rasanya sakit, yah? I would not mind if people tell anything about me, just a request. I need a strength to let my feets stand up and raise up. I know people care, but … Just because … Well, Allah will help us.
Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up

-Thomas Edison

 Well, a friend of mine sampe-sampe bikin puisi tentang November ini. Berharap bahwa bulan ini tidak akan pernah berlalu cepat meninggalkan kita. Bulan ini adalah bulan penuh harapan bagi para calon graduaters… Seminar proposal diadakan bulan ini, jadi semua harus bekerja keras biar bisa di-acc sama para dosen.
Apapun yang terjadi nanti, saya harus siap. All happened must be prepared for me, special… I have to be strong to face it.

Kamis, 22 November 2012

Palestine, I'm in Love


Ini mawar merah...
Buatmu...
Yang tidak terluka meski berdarah
Disana kau bangun titian menuju syurga
dengan syahidnya jutaan syuhada

Mimpi apa jika kau tak bisa menandinginya...
Palestine, I'm in love...
(22 November 2012)

Rabu, 21 November 2012

Sebuah Negeri Indah Bernama Palestina




Ini mungkin sebuah tulisan kecil saja. Saya merasa tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang lainnya kalau harus membahas mengenai ini. Bagi saya menulis adalah menyalakan pelita, meskipun saat ini ada rasa sakit yang saya rasa, tapi saya masih bisa bergerak dengan menulis, dan insyaallah ia juga akan memperpanjang usia, meskipun jika saya sudah tidak ada nanti.
Ini adalah sebuah negeri indah yang benar-benar dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sepertinya, ia menjadi tragedi kemanusiaan paling abadi yang diputar di layar kaca (Ustadz Felix Siawu), namun terkadang kita banyak lupa. Seorang saudara mengingatkan bahwa seharusnya kitalah yang pantas dikasihani. Mengapa? Mereka bertempur disana dengan kekuatan iman. Hafalannya saja sekian. Bayangkan, dalam waktu 2 bulan, Gaza mampu mencetak ribuan huffadz. Bagaimana ceritanya Israel gak bakalan takut?
Maka, saya benar-benar mengasihani diri saya sendiri. Di usia sebegini, sudah berapa juz yang bisa saya kuasai, dan dipersembahkan ke hadapan Allah kelak. Apalagi yang mengaku sebagai aktivis dakwah, mana sumber pelurunya, jika Al-Qur’an saja tidak ada dalam hatinya?
Saya jadi mengasihani diri sendiri. Itu baru hafalannya, bagaimana dengan ibadah lainnya? Yah, kitalah yang lebih pantas dikasihani…
Hm… Semoga dengan itu saya jadi sadar, saya masih harus banyak belajar menyempurnakan diri, jika ingin sempurna saat pulang menghadap-Nya nanti. Rabbi, seandainya masih Engkau berkenan meminjamkan nikmat usia padaku… Izinkan aku mengukir mimpi tentang sebuah negeri indah bernama Palestina. Negeri dimana jutaan anak dipersiapkan menjadi syuhada dan dengan senyum enteng menjemput syurga. Negeri dimana tidak ada ketakutan selain ketakutan yang dialamatkan hanya pada-Mu. Negeri yang setiap malamnya orang-orang tidak disibukkan oleh mimpi dunia, tapi membangun kedekatan dan kecintaan dengan berdiri mengadu pada-Mu… Negeri indah yang tidak bisa akan berhenti kulukiskan keindahannya. Palestina namanya…




Selasa, 20 November 2012

HELP ME, ALLAH… ASAP BERACUN!!!



Thanks Allah for letting me to have a father who doesnt smoke at all, so does my little brother.
Well, ada banyak hal yang akan teringat dalam memori kita saat dengar kata MEROKOK.  Iya, mulai dari orang-orang  sekitar kita (sahabat, teman, dan lain-lain) ataupun kejadian-kejadian yang berhubungan dengan asap beracun ini. 

Bermula kemarin saat pulang kampung, disaat saya lagi butuh sekali akan fresh air, penumpang lain dalam jasa travel malah merokok, parahnya, mereka semua lelaki and smokers.  Makin gak jelas nih, masa depan kehidupan dan ketenangan batin saya. Saya putuskan buka jendela mobil sebesar-besarnya, sang sopir langsung cepat tanggap dan mematikan rokoknya. Yang lain? Tetap ga ngeh, sebodo amat

Kalau di Padang, pas naik angkot juga hampir sama, umumnya itu bapak-bapak yang yang gak mau ambil peduli dengan nasib penumpang di sekitarnya. Sampai emang gak perlu pragmatic lagi, harus langsung bilang, Maaf Pak, bisa tolong matikan rokoknya? Saya alergi…”  

Alasan saya memang personil. However, do you know the real fact? 9 dari 10 orang yang kena serangan kanker paru-paru adalah disebabkan mereka menjadi perokok pasif, alias mereka yang gak ngerokok tapi malah terkena imbas yang mematikan.  Kebayang kan, betapa mereka tanpa hati tidak sadar bahwa mereka sudah jadi pembunuh? Padahal cuma 1 diantara mereka yang beresiko bakalan kena kanker paru yang mematikan.

Jadi, please buat para smokers, saya sudah jadi korban untuk kesekian kalinya. Bisa gak ya, memilih mengkonsumsinya di tempat dimana cuma Anda dan para perokok lainnya saja yang menikmati asap beracun itu?